Kompetensi
Dasar :
1.6 Meyakini bahwa jujur adalah ajaran pokok agama
2.6 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari
3.6 Menganalisis manfaat kejujuran dalam kehidupan sehari-hari
4.6 Menyajikan
kaitan antara contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari dengan keimanan
A.
PENGERTIAN JUJUR
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan
sebuah kebenaran atau bisa dikatakan sebuah pengakuan akan sesuatu yang benar.
Semisal apabila ada seseorang yang menceritakan informasi tentang gambaran
suatu kejadian atau peristiwa kepada orang lain tanpa ada “perubahan”
(sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan
jujur.
Menurut al-Raghib, jumhur ulama’ berkata : “kebenaran
atau kejujuran adalah bila sesuai dengan realitas, sedangkan kedustaan adalah
ketika berbeda dengan realitas”. Ulama’ lain berkata : “kebenaran adalah apa
yang sesuai dengan keyakinan, sedangkan kedustaan adalah apa yang berbeda
dengan keyakinan”. Kejujuran (kebenaran) ialah nilai dari keutamaan yang
utama-utama dan pusat akhlak, dimana dengan kejujuran maka suatu bangsa menjadi
teratur,
Kebenaran (kejujuran) berada pada ucapan, akidah dan perbuatan. Kebenaran
dalam ucapan adalah ketika sinergi dengan isi hati atau realitas. Kebenaran
akan membawa anda berkeberanian bicara dan berkehati-hatian sebelumnya dan
tidak mengatakan tanpa dasar pengetahuan. Ketika membicarakan tentang niatan
maka jadikanlah pembicaraan itu sejalan dengan niatan kita. Dan jika berjanji
maka jadikanlah niatan memenuhinya sebagai kawan setia kemauan. Janganlah
meminta pemahaman tentang sesuatu ketika anda sudah mengetahui dengan maksud
membujuk orang-orang yang mendengarkan.
Kejujuran adalah ketepatan antara ucapan, isi hati dan
realitas yang diberitakan, dimana apabila syarat ini tidak terpenuhi maka
bukanlah kejujuran, tetapi kedustaan atau diantara kejujuran dan kedustaan
seperti ucapan orang munafik. Istilah yang biasa muncul adalah As Shidiq. As
Shidiq ialah orang yang dikenal berkejujuran. Terkadang kata shidiq ini juga
digunakan untuk kebenaran dalam keyakinan.
B.
MACAM-MACAM KEJUJURAN
Penulis kitab al-Manazil mengatakan bahwa jujur adalah
istilah untuk mengungkapkan hakikat sesuatu yang berwujud dan kejadian yang
sesuai dengan kenyataannya. Makna lain kejujuran adalah tercapainya sesuatu
dengan sempurna, berikut kekuatan dan seluruh elemennya.
1. Jujur dalam
berbicara.
Jujur dalam perkataan adalah bentuk kejmasyhur.Setiap
hamba berkewajiban menjaga lisannya , yakni berbicara jujur dan dianjurkan
menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan,
kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu.
Ketika hendak pergi berperang, Rasulullah saw. selalu
menyembunyikan maksudnya agar tidak terdengar oleh pihak musuh karena
dikhawatirkan mereka akan siaga untuk memerangi beliau. Rasulullah saw.
bersabda,
"Tidaklah dikatakan pendusta orang yang
mendamaikan manusia, berkata baik, dan menyampaikan (berita) baik."
(HR Bukhari dan Muslim)
2. Jujur dalam
niat dan kehendak.
Kejujuran
bergantung pada keikhlasan seseorang. Jika amalnya tidak murni untuk
Allah swt., tetapi demi kepentingan nafsunya berarti dia tidak jujur dalam berniat,
bahkan bisa dikatakan telah berbohong, seperti kisah tiga orang yang terdapat
di dalam hadits berikut ini.
Rasulullah saw. bersabda,
Hadis di atas mengisahkan tentang tiga mecam orang, yaitu
orang yang gemar mengajarkan Al-Qur'an, bersedekah, dan berjihad di jalan allah
swt. Akan tetapi, Allah swt. mendakwa merekatelah berbohong pada niat dan
kehendaknya, bukan pada malannya sebab mereka benar-benar melakukan apa yang
mereka akui.
3. Jujur dalam
berkeinginan dan dalam merealisaikannya.
Keinginan atau tekad yang dimaksudkan adalah seperti
perkataan seseorang, "Jika Allah memberiku harta, akau akan menginfakkan
semuanya." Keinginan seperti ini ada kalanya benar-benar jujur dan da
kalanya pula masih diselimuti kebimbangan. Kejujuran dalam merialisasikan keinginan,
seperti apabila seseorang bertekad dengan jujur untuk bersedekah. Tekas
tersebut bisa terlaksana bisa juga tidak. Penyebab tidak terealisainya tekad
tersebut bisa saja karena dia memiliki kebuntuan yang mendesak, tekadnya
hilang, atau lebih mengedepankan kepentingan nafsunya. Berkaitan dengan hal ini
Allah swt. berfirman,
"Di anatara orang mukmin itu ada orang-orang yang
menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di anatar me yang
gugur, dan di ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak sedikit pun
tidak mngubah (janjinya)." (al-Ahzab [33]: 23).
4. Jujur dalam
bertindak
Kejujuran dalam bertindak berarti tidak ada perbedaan
antara niat dan perbuatan. Jujur dalam hal ini juga bisa berarti tidak
berpura-pura khusyu dalam beramal sedangkan hatinya tidaklah demikian.
Salah seorang sahabat pernah berkata, "Aku
berlindung kepda Allah swt. dari khusyu munafik." Para sahabat yang lain
bertanya, "Apa yang kamu maksud dengan khusyu yang munafik?' Sahabat itu
menjawab, "Itu adalah jika kalian melihat gerakan tubuh khusyu, padahal
tidak demikian dengan hatinya."
5. Jujur dalam hal
keagamaan.
Jujur dalam agama adalah derajat kejujuran tertinggi,
seperti jujur dalam rasa takut kepada Allah swt., mengharap ridha-Nya, zuhud,
rela dengan pemberi-Nya, cinta dan tawakal. Semua perkara tadi memiliki fondasi
yang menjadi tolok ukur kejujuran seseorang dalam menyikapinya. kejujuran juga
memiliki tujuan dan hakikat. Orang yang jujur adalah mereka yang mampu mencapai
hakikat semua perkara tadi dan mampu mengalahkan keinginan nafsunya. Adapun
salah satu cara untuk menjadi orang yang jujur adalah dengan cara bergaul
dengan orang-orang yang dikenal sebagai orang yang jujur, hal ini karena
pergaula sangat berpengaruh terhadap watak dan kepribadian seseorang. Allah SWT berfirman:
يا
ايُّها اّلذِيْن أمنُوا اتَّقُوا اللهَ وكُوْنُوْا مع الصادِقِيْن {التوبة: 119}
Artinya:
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar.” (Q.S. At-Taubah: 119)
Selain
itu, melatuh diri dari berbagai kondisi, seperti dicontohkan dalam hadis
sekalipun ketika bergurau. Orang seperti itulah yang dijamin mendapat tempat di
surga. Namum perhatikanlah hadits berikut:
لَيْسَ الْكَذّابُ
الّذِيْ يُصْلِحْ بيْنَ النَّاسِ فَيَنْمِى خَيْرًا أوْ يَقَُوْلَ خَيْرًا {رواه
بخاري}
Artinya:
“Bukan seorang pendusta, orang yang
berbohong untuk mendamaikan antar-sesama manusia. Dia menunbuhkan kebaikan atau
mengatakan kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan
hadits diatas diterangkan bahwa berbohong demi mendatangkan kebaikan dan
mendamaikan sebuah permusuhan tidak bisa disebut berbohong, karna manfaatnya
yang baik bagi manusia.
Salah
satu risalah Rasulullah SAW, adalah menyempurnakan akhlak manusia. Dalam menyempurnakana
akhlak terpuji, Rasulullah SAW memberikan suri teladan bukan sekedar memberikan
anjuran atau perintah kepada umatnya. Itulah salah satu sebab
keberhasilan dakwah Rasulullah SAW. Beliau memiliki akhlak yang sangat terpuji
yang dikagumi kawan maupun lawannya. Hal itu dijelaskan dalam Al-Qur’an:
y7¯RÎ)ur 4n?yès9 @,è=äz 5OÏàtã ÇÍÈ
Artinya:
“Sungguh engkau (Muhammad) berbudi pekerti yang luhur”
(Q.S. Al-Qalam: 4)
Sifat
orang yang berakhlak mulia, diantaranya adalah bermuka manis, berusaha untuk
membantu orang lain dalam perkara yang baik, serta menjaga dari perbuatan
jahat. Orang yang memiliki sifat seperti itu, selain dijanjikan surga
sebagaimana dinyatakan dalam hadis diatas, juga dianggap sebagai orang yang
paling baik diantara sesama manusia lain. Rasulullah SAW bersabda:
وَعنْ عبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِ وبْنِ العاصِ رضِيَ اللهَ عنْهُمَا قال : لمَْ يكُنْ رسولُ اللهِ ص. م. فاحِشًا ولاَ مُتَفَحِّشًا وكانََ يقُولُ : إنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أحْسَنَكُمْ أخْلاَ قًا. {متفق عليه}
Artinya:
“Abdullah
bin Amru bin Al-Ash r.a berkata, “Rasulullah SAW bukan yang memiliki perilaku
dan perkataan yang keji. Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik kamu ialah yang
terbaik akhlak (budi pekertinya).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dalam
hadis lain, disebutkan bahwa orang yang berbudi pekerti yang baik akan
mendapatkan pahala seperti pahala orang yang terus-menerus berpuasa dan sholat
malam. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
وعن عائشةَ رضِيَ اللهُ
عنْها قَالَتْ : سَمِعتُ رسُولَ اللهِ صلّى اللهِ عليهِ وسلّمَ يقُولُ: إنّ
المُؤْمِن لِيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ درجةَ الصّائِمِ القائِمِ {رواه أبو داود}
Artinya:
“Aisyah r.a. ia berkata “Saya telah
mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin dapat
mengejar derajat orang yang terus-menerus berpuasa dan sholat malam dengan budi
pekertinya yang baik. “ (H.R. Abu Dawud)
C.
MANFAAT DAN KEUTAMAAN
SIFAT JUJUR
Di antara
beberapa manfaat dan keutamaan dari sifat jujur adalah sebagai berikut:
a) Membawa kebajikan
حَدِيْثُ عبْدِ اللهِ بنِ مسْعُودٍ رضِيَ اللهُ عنْهُ
عنِ النّبِيّ ِصلّى اللهُ عليْهِ وسلّمَ قال:
إنّ الصِدْقَ يَهْدِي الى البِرِّ وإنّ البِرَّ يَهْدِي الى الجنّةِ وإنّ
الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حتّى يكونَ صِديقًا. وإنّ الكذِبَ يَهْدِيْ الى الفُجُورِ
وإنّ الفُجُورَ يَهْدِي الى النّارِ وإنّ الرّجُل لَيَكْذِبُ حتي يُكتَبَ عندَ
اللهِ كذّابًا.
{أخرجه البخاري في: 78-كتاب الأدب:69 باب قوله تعالى: يا أيها
الذين أمنوا اتقوا الله كونوا مع الصادقين}
Artinya:
Abdullah Ibnu Mas’ud berkata bahwa Nabi SAW bersabda, Sesungguhnya
benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun kesurga,
dan dan seseorang itu berlaku benar sehingga tercatat disisi Allah sebagai
seorang yang shiddiq (yang sangat jujur dan benar). Dan dusta menuntun kepada
curang, dan curang itu menuntun kedalam neraka. Dan seorang yang berdusta
sehingga tercatat disisi Allah sebagai pendusta.”
Sebagaimana diterangkan hadis diatas bahwa berbagai kebaikan
dan pahala akan diberikan kepada orang yang jujur, baik didunia maupun kelak
diakhirat. Ia akan dimasukan kedalam surga dan mendapatkan gelar yang sangat
terhormat, yaitu shiddiq, artinya orang yang sangat jujur dan benar. Bahkan
dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa orang yang selalu jujur dan selalu
menyampaikan kebenaran dinyatakan sebagai orang yang bertakwa.
والّذِي جاءَ بالصّدقِ
وصدَّقَ به اُوْلئِك هُمُ المتّقُونَ {الزمر: 33}
Artinya:
“Orang-orang yang yang datang menyampaikan dan melakukannya
(kebenaran itu), mereka itulah orang-orang yang takwa.”
(Q.S.
Az-Zumar:33)
b) Mendapat
pertolongan Allah
Selain akan mendapatkan predikat shiddiq, sebagaiman
dijelaskan dalam pembahasan dahulu, ia juga akan dimudahkan oleh Allah SWT
dalam setiap usahanya, terutama dalam usahanya untuk mengaplikasikan apa yang diamanatkan kepadanya. Firman Allah :
`tBur È,Gt ©!$# @yèøgs ¼ã&©! ô`ÏB ¾ÍnÍöDr& #Zô£ç ÇÍÈ
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah SWT,
Dia akan menjadikan dari urusannya mudah.”(Q.S. At-Thalaq: 4)
Tugas Individu
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai sikap kalian!
No
|
Pernyataan
|
Setuju
|
Kurang Setuju
|
Tidak Setuju
|
1.
|
Jujur
adalah berkata apa adanya tanpa ditambah atau dikurangi
|
|
|
|
2.
|
Niat
yang tulus termasuk kategori jujur dalam niat
|
|
|
|
3.
|
Jujur
artinya sidiq
|
|
|
|
4.
|
Orang
yang jujur akan mendapatkan pertolongan dari Allah
|
|
|
|
5.
|
Lawan
dari jujur adalah kidzib
|
|
|
|
6.
|
Orang
munafik apabila berkata selalu bohong
|
|
|
|
7.
|
Ciri
orang munafik ada tiga
|
|
|
|
8.
|
Rosulullah
adalah bergelar al amin karena kejujurannya dan terpercaya.
|
|
|
|
9.
|
Lebih
baik berbohong dari pada dimarahin orang tua atau guru
|
|
|
|
10.
|
Berbohong
untuk kebaikan adalah wajib
|
|
|
|
I.
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E!
1. Nabi Muhammad saw. menjelaskan
bahwa jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Ungkapan
tersebut mengandung arti ....
a. jujur sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
b. jujur menyebabkan kenyamanan dalam berperilaku
c. jujur membuat pelakunya selalu gelisah
d. jujur membawa keberkahan dalam hidup
e. jujur perlu dijunjung tinggi agar hidup tenteram
2. Ikhlas dalam melakukan sesuatu,
tanpa dicampuri oleh kepentingankepentingan dunia. Jenis jujur seperti ini
termasuk kategori ….
a. jujur dalam berbuat c. jujur dalam niat e. jujur
dalam bertekad
b. jujur dalam berkata d. jujur dalam berjanji
3. Perhatikan ungkapan berikut ini:
“Jikalau Allah Swt. memberikan kepadaku harta, aku akan membelanjakan sebagian
di jalan Allah Swt.” Jenis jujur seperti ini termasuk kategori ….
a.
jujur dalam berbuat c. jujur dalam niat
e.
jujur dalam bertekad
b.
jujur dalam berkata d. jujur dalam
berjanji
4. Seseorang yang memilki sifat kazab berarti
ia memilki sifat …
a. tercela c. buruk sangka e.
akhlakul
karimah
b.
terpuji d. baik hati
5. Lawan dari sifat jujur ialah…..
a.
tercela c. buruk sangka e.
Akhlakul karimah
b. dusta d. baik hati
6. Menurut sabda Rasulullah saw orang yang kuat adalah kuat …
a.
fisiknya c. menahan kantuknya e. menahan amarahnya
b. menahan
nafsunya d. menahan emosinya
7. Orang-orang yang beriman akan tentram
hatinya apabila mereka …
a. mendengar nyanyian c. mengingat
kekasihnya e. mengingat Allah
b.
mendengar ucapan selamat d.
mendengar
pujian
8. Sikap rela
berkorban dalam kehidupan masyarakat adalah …
a.
memberikan barang bekas
b. ikut pertandingan
olahraga antar kampong
c. memberikan
sesuatu kepada seseorang
d. mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
e.
memberikan bungan untuk orang tua
9. Perbuatan yang disukai
Allah dan yang diridai-Nya baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik
terang-terangan maupun tersembunyi, pernyataan ini merupakan pengertian dari …
a. ihsan c.
tawakkal e. amal saleh
b. ibadah d. etos kerja
10.Prestasi kerja dan kemajuan akan lenih mudah diraih oleh seseorang, jika kita
melakukan…
a. terobosan yang menguntungkan
b. berusaha menghalangi orang agar tidak maju
c. kekompakan dalam kelompok sosial
d. memiliki relasi yang banyak
e. bekerja keras dan mempunyai etos kerja
11.Cara-cara bekerja yang baik sebagai berikut, kecuali…..
a. adanya perhitungan yang matang d.
diutamakan
selesai dengan cepat
b. memperhatikan waktu-waktu ibadah e. sesuai dengan
kemampuan atau profesi
c. diniatkan sebagai bekal ibadah
12.Hal yang terpenting dalam bekerja adalah ….
a. memperoleh hasil yang banyak d.
pekerjaan itu
menyenangkan
b. hemat tenaga e.
jenis
pekerejaan itu mudah
c. memperoleh hasil yang halal
13.Orang yang tidak jujur atau dusta disebut orang munafik. Salah satu ciri
orang munafik adalah....
a. jika bekerja ingin upah
d.
jika berjanji tidak ditepati
b. jika berkata ingin
didengar e.
jika dipercaya ia amanah
c. jika berbuat ingin
dilihat
14.Fatonah artinya ...
a. Jujur c. cerdas e. menyampaikan
b. hemat tenaga d. pekerjaan itu menyenangkan
15.Amanah artinya...
a. jika bekerja ingin upah
d. jika berjanji tidak
ditepati e.jika dipercaya ia amanah
b. dapat dipercaya c.
jika berbuat ingin dilihat
16.Perintah kita untuk berlaku adil tercantum dalam …
a. Q.S al Maidah : 8 c. QS. Al Maidah : 4 e. QS. At Taubah : 10
b. QS. Al Maidah : 2 d. QS. At Taubah :119
17.Perintah kepada manusia agar
bersama orang yang benar tercantum dalam …
a. Q.S al Maidah : 8 c. QS. Al Maidah : 4 e. QS. At Taubah : 10
b. QS. Al Maidah : 2 d. QS. At Taubah :119
18.Lawan dari sifat jujur adalah …
a. ihsan c. tawakkal e.
amal saleh
b. dusta d. etos kerja
19.keluhuran budi dan kejujran
Rosulullah sehingga usia 20 tahun mendapatkan gelar :
a. al ihsan c. al ghofur e.
al furqan
b. al amin d. al mukmin
20.lawan dari
sifat sidik adalah :
a. al ihsan c. al ghofur e.
al furqan
b. al amin d. al kadzib
KERJAKAN ... !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar