Selasa, 19 Mei 2020

MEMPERTAHANKAN KEJUJURAN SEBAGAI CERMIN KEPRIBADIAN. PAI X.

Kompetensi Dasar :
1.6 Meyakini bahwa jujur adalah ajaran pokok agama     
2.6 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari
3.6 Menganalisis manfaat kejujuran dalam kehidupan sehari-hari 
4.6        Menyajikan kaitan antara contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari dengan keimanan


A.   PENGERTIAN JUJUR
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sebuah kebenaran atau bisa dikatakan sebuah pengakuan akan sesuatu yang benar. Semisal apabila ada seseorang  yang  menceritakan informasi tentang  gambaran  suatu kejadian atau peristiwa kepada orang lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Menurut al-Raghib, jumhur ulama’ berkata : “kebenaran atau kejujuran adalah bila sesuai dengan realitas, sedangkan kedustaan adalah ketika berbeda dengan realitas”. Ulama’ lain berkata : “kebenaran adalah apa yang sesuai dengan keyakinan, sedangkan kedustaan adalah apa yang berbeda dengan keyakinan”. Kejujuran (kebenaran) ialah nilai dari keutamaan yang utama-utama dan pusat akhlak, dimana dengan kejujuran maka suatu bangsa menjadi teratur,
Kebenaran (kejujuran) berada  pada ucapan, akidah dan perbuatan. Kebenaran dalam ucapan adalah ketika sinergi dengan isi hati atau realitas. Kebenaran akan membawa anda berkeberanian bicara dan berkehati-hatian sebelumnya dan tidak mengatakan tanpa dasar pengetahuan. Ketika membicarakan tentang niatan maka jadikanlah pembicaraan itu sejalan dengan niatan kita. Dan jika berjanji maka jadikanlah niatan memenuhinya sebagai kawan setia kemauan. Janganlah meminta pemahaman tentang sesuatu ketika anda sudah mengetahui dengan maksud membujuk orang-orang yang mendengarkan.
Kejujuran adalah ketepatan antara ucapan, isi hati dan realitas yang diberitakan, dimana apabila syarat ini tidak terpenuhi maka bukanlah kejujuran, tetapi kedustaan atau diantara kejujuran dan kedustaan seperti ucapan orang munafik. Istilah yang biasa muncul adalah As Shidiq. As Shidiq ialah orang yang dikenal berkejujuran. Terkadang kata shidiq ini juga digunakan untuk kebenaran dalam keyakinan.

B.   MACAM-MACAM KEJUJURAN
Penulis kitab al-Manazil mengatakan bahwa jujur adalah istilah untuk mengungkapkan hakikat sesuatu yang berwujud dan kejadian yang sesuai dengan kenyataannya. Makna lain kejujuran adalah tercapainya sesuatu dengan sempurna, berikut kekuatan dan seluruh elemennya.
1.     Jujur dalam berbicara.
Jujur dalam perkataan adalah bentuk kejmasyhur.Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya , yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu.
Ketika hendak pergi berperang, Rasulullah saw. selalu menyembunyikan maksudnya agar tidak terdengar oleh pihak musuh karena dikhawatirkan mereka akan siaga untuk memerangi beliau. Rasulullah saw. bersabda,
"Tidaklah dikatakan pendusta orang yang mendamaikan manusia, berkata baik, dan menyampaikan (berita) baik." (HR Bukhari dan Muslim)

2.     Jujur dalam niat dan kehendak.
Kejujuran  bergantung pada keikhlasan seseorang. Jika amalnya tidak murni untuk Allah swt., tetapi demi kepentingan nafsunya berarti dia tidak jujur dalam berniat, bahkan bisa dikatakan telah berbohong, seperti kisah tiga orang yang terdapat di dalam hadits berikut ini.
Rasulullah saw. bersabda,
Hadis di atas mengisahkan tentang tiga mecam orang, yaitu orang yang gemar mengajarkan Al-Qur'an, bersedekah, dan berjihad di jalan allah swt. Akan tetapi, Allah swt. mendakwa merekatelah berbohong pada niat dan kehendaknya, bukan pada malannya sebab mereka benar-benar melakukan apa yang mereka akui.

3.     Jujur dalam berkeinginan dan dalam merealisaikannya.
Keinginan atau tekad yang dimaksudkan adalah seperti perkataan seseorang, "Jika Allah memberiku harta, akau akan menginfakkan semuanya." Keinginan seperti ini ada kalanya benar-benar jujur dan da kalanya pula masih diselimuti kebimbangan. Kejujuran dalam merialisasikan keinginan, seperti apabila seseorang bertekad dengan jujur untuk bersedekah. Tekas tersebut bisa terlaksana bisa juga tidak. Penyebab tidak terealisainya tekad tersebut bisa saja karena dia memiliki kebuntuan yang mendesak, tekadnya hilang, atau lebih mengedepankan kepentingan nafsunya. Berkaitan dengan hal ini Allah swt. berfirman,
"Di anatara orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di anatar me yang gugur, dan di ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak sedikit pun tidak mngubah (janjinya)." (al-Ahzab [33]: 23).

4.     Jujur dalam bertindak
Kejujuran dalam bertindak berarti tidak ada perbedaan antara niat dan perbuatan. Jujur dalam hal ini juga bisa berarti tidak berpura-pura khusyu dalam beramal sedangkan hatinya tidaklah demikian.
Salah seorang sahabat pernah berkata, "Aku berlindung kepda Allah swt. dari khusyu munafik." Para sahabat yang lain bertanya, "Apa yang kamu maksud dengan khusyu yang munafik?' Sahabat itu menjawab, "Itu adalah jika kalian melihat gerakan tubuh khusyu, padahal tidak demikian dengan hatinya."

5.     Jujur dalam hal keagamaan.
Jujur dalam agama adalah derajat kejujuran tertinggi, seperti jujur dalam rasa takut kepada Allah swt., mengharap ridha-Nya, zuhud, rela dengan pemberi-Nya, cinta dan tawakal. Semua perkara tadi memiliki fondasi yang menjadi tolok ukur kejujuran seseorang dalam menyikapinya. kejujuran juga memiliki tujuan dan hakikat. Orang yang jujur adalah mereka yang mampu mencapai hakikat semua perkara tadi dan mampu mengalahkan keinginan nafsunya. Adapun salah satu cara untuk menjadi orang yang jujur adalah dengan cara bergaul dengan orang-orang yang dikenal sebagai orang yang jujur, hal ini karena pergaula sangat berpengaruh terhadap watak dan kepribadian seseorang. Allah SWT berfirman:
يا ايُّها اّلذِيْن أمنُوا اتَّقُوا اللهَ وكُوْنُوْا مع الصادِقِيْن {التوبة: 119}
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (Q.S. At-Taubah: 119)
Selain itu, melatuh diri dari berbagai kondisi, seperti dicontohkan dalam hadis sekalipun ketika bergurau. Orang seperti itulah yang dijamin mendapat tempat di surga. Namum perhatikanlah hadits berikut:

لَيْسَ الْكَذّابُ الّذِيْ يُصْلِحْ بيْنَ النَّاسِ فَيَنْمِى خَيْرًا أوْ يَقَُوْلَ خَيْرًا {رواه بخاري}
Artinya:
“Bukan seorang pendusta, orang yang berbohong untuk mendamaikan antar-sesama manusia. Dia menunbuhkan kebaikan atau mengatakan kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadits diatas diterangkan bahwa berbohong demi mendatangkan kebaikan dan mendamaikan sebuah permusuhan tidak bisa disebut berbohong, karna manfaatnya yang baik bagi manusia.
Salah satu risalah Rasulullah SAW, adalah menyempurnakan akhlak manusia. Dalam menyempurnakana akhlak terpuji, Rasulullah SAW memberikan suri teladan bukan sekedar memberikan anjuran atau perintah kepada umatnya. Itulah salah satu sebab keberhasilan dakwah Rasulullah SAW. Beliau memiliki akhlak yang sangat terpuji yang dikagumi kawan maupun lawannya. Hal itu dijelaskan dalam Al-Qur’an:
y7¯RÎ)ur 4n?yès9 @,è=äz 5OŠÏàtã ÇÍÈ  
        Artinya:
“Sungguh engkau (Muhammad) berbudi pekerti yang luhur”
(Q.S. Al-Qalam: 4)
Sifat orang yang berakhlak mulia, diantaranya adalah bermuka manis, berusaha untuk membantu orang lain dalam perkara yang baik, serta menjaga dari perbuatan jahat. Orang yang memiliki sifat seperti itu, selain dijanjikan surga sebagaimana dinyatakan dalam hadis diatas, juga dianggap sebagai orang yang paling baik diantara sesama manusia lain. Rasulullah SAW bersabda:
وَعنْ عبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِ وبْنِ العاصِ رضِيَ اللهَ عنْهُمَا قال : لمَْ يكُنْ رسولُ اللهِ ص. م. فاحِشًا ولاَ مُتَفَحِّشًا وكانََ يقُولُ : إنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أحْسَنَكُمْ أخْلاَ قًا. {متفق عليه}
Artinya:                                                                                                                               
“Abdullah bin Amru bin Al-Ash r.a berkata, “Rasulullah SAW bukan yang memiliki perilaku dan perkataan yang keji. Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik kamu ialah yang terbaik akhlak (budi pekertinya).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis lain, disebutkan bahwa orang yang berbudi pekerti yang baik akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang terus-menerus berpuasa dan sholat malam. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
وعن عائشةَ رضِيَ اللهُ عنْها قَالَتْ : سَمِعتُ رسُولَ اللهِ صلّى اللهِ عليهِ وسلّمَ يقُولُ: إنّ المُؤْمِن لِيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ درجةَ الصّائِمِ القائِمِ {رواه أبو داود}
Artinya: “Aisyah r.a. ia berkata “Saya telah  mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin dapat mengejar derajat orang yang terus-menerus berpuasa dan sholat malam dengan budi pekertinya yang baik. “ (H.R. Abu Dawud)

C.   MANFAAT DAN KEUTAMAAN SIFAT JUJUR
Di antara beberapa manfaat dan keutamaan dari sifat jujur adalah sebagai berikut:
a)   Membawa kebajikan
حَدِيْثُ عبْدِ اللهِ بنِ مسْعُودٍ رضِيَ اللهُ عنْهُ عنِ النّبِيّ ِصلّى اللهُ عليْهِ وسلّمَ قال:  إنّ الصِدْقَ يَهْدِي الى البِرِّ وإنّ البِرَّ يَهْدِي الى الجنّةِ وإنّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حتّى يكونَ صِديقًا. وإنّ الكذِبَ يَهْدِيْ الى الفُجُورِ وإنّ الفُجُورَ يَهْدِي الى النّارِ وإنّ الرّجُل لَيَكْذِبُ حتي يُكتَبَ عندَ اللهِ كذّابًا.
{أخرجه البخاري في: 78-كتاب الأدب:69 باب قوله تعالى: يا أيها الذين أمنوا اتقوا الله كونوا مع الصادقين}
Artinya:
Abdullah  Ibnu Mas’ud  berkata bahwa Nabi SAW bersabda, Sesungguhnya benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun kesurga, dan dan seseorang itu berlaku benar sehingga tercatat disisi Allah sebagai seorang yang shiddiq (yang sangat jujur dan benar). Dan dusta menuntun kepada curang, dan curang itu menuntun kedalam neraka. Dan seorang yang berdusta sehingga tercatat disisi Allah sebagai pendusta.”
Sebagaimana diterangkan hadis diatas bahwa berbagai kebaikan dan pahala akan diberikan kepada orang yang jujur, baik didunia maupun kelak diakhirat. Ia akan dimasukan kedalam surga dan mendapatkan gelar yang sangat terhormat, yaitu shiddiq, artinya orang yang sangat jujur dan benar. Bahkan dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa orang yang selalu jujur dan selalu menyampaikan kebenaran dinyatakan sebagai orang yang bertakwa.  
والّذِي جاءَ بالصّدقِ وصدَّقَ به اُوْلئِك هُمُ المتّقُونَ {الزمر: 33}
Artinya:
“Orang-orang yang yang datang menyampaikan dan melakukannya (kebenaran itu), mereka itulah orang-orang yang takwa.”
(Q.S. Az-Zumar:33)
b)  Mendapat pertolongan Allah
Selain akan mendapatkan predikat shiddiq, sebagaiman dijelaskan dalam pembahasan dahulu, ia juga akan dimudahkan oleh Allah SWT dalam setiap usahanya, terutama dalam usahanya untuk mengaplikasikan apa yang diamanatkan kepadanya. Firman Allah :
 `tBur È,­Gtƒ ©!$# @yèøgs ¼ã&©! ô`ÏB ¾Ín͐öDr& #ZŽô£ç ÇÍÈ  
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah SWT, Dia akan menjadikan dari urusannya mudah.”(Q.S. At-Thalaq: 4)

Tugas Individu

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai sikap kalian!

No
Pernyataan
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
1.
Jujur adalah berkata apa adanya tanpa ditambah atau dikurangi



2.
Niat yang tulus termasuk kategori jujur dalam niat



3.
Jujur artinya sidiq



4.
Orang yang jujur akan mendapatkan pertolongan dari Allah



5.
Lawan dari jujur adalah kidzib



6.
Orang munafik apabila berkata selalu bohong



7.
Ciri orang munafik ada tiga



8.
Rosulullah adalah bergelar al amin karena kejujurannya dan terpercaya.



9.
Lebih baik berbohong dari pada dimarahin orang tua atau guru



10.
Berbohong untuk kebaikan adalah wajib







 I.       Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda  silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E!

1.   Nabi Muhammad saw. menjelaskan bahwa jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Ungkapan tersebut mengandung arti ....
a.     jujur sangat penting dalam kehidupan sehari-hari
b.     jujur menyebabkan kenyamanan dalam berperilaku
c.     jujur membuat pelakunya selalu gelisah
d.     jujur membawa keberkahan dalam hidup
e.     jujur perlu dijunjung tinggi agar hidup tenteram
2.   Ikhlas dalam melakukan sesuatu, tanpa dicampuri oleh kepentingankepentingan dunia. Jenis jujur seperti ini termasuk kategori ….
a.     jujur dalam berbuat              c. jujur dalam niat                      e. jujur dalam bertekad
b.     jujur dalam berkata              d. jujur dalam berjanji                
3.   Perhatikan ungkapan berikut ini: “Jikalau Allah Swt. memberikan kepadaku harta, aku akan membelanjakan sebagian di jalan Allah Swt.” Jenis jujur seperti ini termasuk kategori ….
a.   jujur dalam berbuat               c. jujur dalam niat                      e. jujur dalam bertekad
b.   jujur dalam berkata               d. jujur dalam berjanji
4.   Seseorang yang memilki sifat kazab berarti ia memilki sifat …
a.   tercela                                 c. buruk sangka                         e. akhlakul karimah
b.   terpuji                                  d. baik hati
5.   Lawan dari sifat jujur ialah…..
a.   tercela                                  c. buruk sangka                         e. Akhlakul karimah
b.   dusta                                   d. baik hati
6.   Menurut sabda Rasulullah saw orang yang kuat adalah kuat …
a.   fisiknya                                c. menahan kantuknya               e. menahan amarahnya
b.   menahan nafsunya               d. menahan emosinya
7.   Orang-orang yang beriman akan tentram hatinya apabila mereka …
a.   mendengar nyanyian             c. mengingat kekasihnya            e. mengingat Allah
b.   mendengar ucapan selamat d. mendengar pujian
8.   Sikap rela berkorban dalam kehidupan masyarakat adalah …
a.   memberikan barang bekas
b.   ikut pertandingan olahraga antar kampong
c.   memberikan sesuatu kepada seseorang
d.   mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
e.   memberikan bungan untuk orang tua
9.   Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridai-Nya baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun tersembunyi, pernyataan ini merupakan pengertian dari …
a.   ihsan                                    c. tawakkal                                e. amal saleh
b.   ibadah                                  d. etos kerja
10.Prestasi kerja dan kemajuan akan lenih mudah diraih oleh seseorang, jika kita melakukan…
a.   terobosan yang menguntungkan
b.   berusaha menghalangi orang agar tidak maju
c.   kekompakan dalam kelompok sosial
d.   memiliki relasi yang banyak
e.   bekerja keras dan mempunyai etos kerja
11.Cara-cara bekerja yang baik sebagai berikut, kecuali…..
a.   adanya perhitungan yang matang                  d. diutamakan selesai dengan cepat
b.   memperhatikan waktu-waktu ibadah              e. sesuai dengan kemampuan atau profesi
c.   diniatkan sebagai bekal ibadah



12.Hal yang terpenting dalam bekerja adalah ….
a.   memperoleh hasil yang banyak                      d. pekerjaan itu menyenangkan
b.   hemat tenaga                                               e. jenis pekerejaan itu mudah
c.   memperoleh hasil yang halal
13.Orang yang tidak jujur atau dusta disebut orang munafik. Salah satu ciri orang munafik adalah....
a. jika bekerja ingin upah                                   d. jika berjanji tidak ditepati
b. jika berkata ingin didengar                              e. jika dipercaya ia amanah
c. jika berbuat ingin dilihat
14.Fatonah artinya ...
a.  Jujur                                     c. cerdas                                   e.  menyampaikan
b.  hemat tenaga                        d. pekerjaan itu menyenangkan
15.Amanah artinya...
a. jika bekerja ingin upah           d. jika berjanji tidak ditepati        e.jika dipercaya ia amanah
b. dapat dipercaya                     c. jika berbuat ingin dilihat
16.Perintah kita untuk berlaku adil tercantum dalam
a. Q.S al Maidah : 8                   c. QS. Al Maidah : 4                   e. QS. At Taubah : 10
b. QS. Al Maidah : 2                  d. QS. At Taubah :119
17.Perintah kepada manusia agar bersama orang yang benar tercantum dalam
a. Q.S al Maidah : 8                  c. QS. Al Maidah : 4                   e. QS. At Taubah : 10
b. QS. Al Maidah : 2                  d. QS. At Taubah :119
18.Lawan dari sifat jujur adalah
a. ihsan                                    c. tawakkal                                e. amal saleh
b. dusta                                    d. etos kerja
19.keluhuran budi dan kejujran Rosulullah sehingga usia 20 tahun mendapatkan gelar :
a.  al ihsan                                 c. al ghofur                                e. al furqan
b.  al amin                                  d. al mukmin
20.lawan dari sifat sidik adalah :
a. al ihsan                                 c. al ghofur                                e. al furqan
b. al amin                                  d. al kadzib


KERJAKAN ... !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar