Selasa, 19 Mei 2020

MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH SAW DI MADINAH. PAI X.


A.     STRATEGI DAN SUBSTANSI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
Pekerjaan besar yang dilakukan Rasulullah SAW dalam periode Madinah adalah pembinaan terhadap masyarakat Islam yang baru terbentuk. Dasar-dasar kebudayaan yang diletakkan oleh Rasulullah SAW itu pada umumnya merupakan sebuah nilai dan norma yang mengatur manusia dan masyarakat dalam hal yang berkaitan dengan peribadatan, social, ekonomi dan politik yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.
Dalam membina masyarakat Islam di Madinah strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW antara lain :
a.     Mendirikan Masjid.
Beliau dahulukan mendirikan masjid sebelum bangunan-bangunan lainnya selain kediaman beliau sendiri, karena masjid mempunyai potensi yang sangat vital dalam menyatukan umat dan menyusun kekuatan mereka lahir dan batin untuk membina masyarakat Islam atau daulah Islamiyah berlandaskan semangat tauhid. Di masjid ini Rasulullah SAW mengobarkan semangat jihat di jalan Allah SWT, sehingga kaum muslimin waktu itu belum begitu banyak  tetapi rela mengorbankan harta dan jiwa untuk kepentingan Islam. Di masjid pula beliau senantiasa mengajarkan doktrin tauhid dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam kepada kaum muhajirin dan ansor. Dan di dalam masjid pula kaum muslimin mengadakan sholat berjamaah, mengadakan musyawarah untuk merundingkan masalah-masalah yang dihadapi.


b.    Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansor.
Kaum Muhajirin yang jauh dari sanak saudara dan kampung halaman mereka, di pererat oleh beliau dengan mempersaudarakan mereka dengan kaum Ansor karena kaum Ansor telah menolong mereka dengan ikhlas dan tidak memperhitungkan keuntungan yang bersifat materi, melainkan hanya karena mencari keridhaan Allah SWT semata.
Sebagai contoh Abu Bakar dipersaudarakn dengan Harits bin Zaid, Ja’far bin Abi Thalib dengan Muadz bin Jabal, Umar bin Khattab dengan Itbah bin Malik, begitu seterusnya tiap-tiap kaum Ansor dipersaudaran dengan kaum Muhajirin. Dengan demikian kaum muhajirin yang bertahun-tahun berpisah dengan keluarganya merasa tentram dan aman melaksanakan syariat agamanya. Di tempat yang baru tersebut sebagian ada yang hidup berniaga ada yang bertani seperti (Abu Bakar, Utsman dan Ali) mengerjakan tanah kaum Ansor. Dengan ikatan teguh ini Nabi Muhammad SAW dapat menyatukan dengan ikatan persaudaraan Islam yang kuat yang terdiri dari berbagai macam suku dan kabilah ke dalam satu ikatan masyaraka Islam yang kuat dengan semangat bergotong royong, senasib sepenanggunan. Segolongan orang arab yang menyatakan masuk Islam dalam keadaan miskin disediakan tempat tinggal dibagian masjid yang kemudian dikenal dengan nama Ashab Shuffa. Keperluan hidup mereka dipikul bersama diantara Muhajirin dan Ansor.
c.     Perjanjian perdamaian dengan kaum Yahudi.
Guna menciptaka suasana tentram di kota baru bagi Islam (Madinah), Nabi Muhammad SAW membuat perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam di dalam dan di sekeliling kota Madinah. Inilah salah satu perjanjian yang diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai seorang ahli politikus yang ulung yang belum pernah dilakukan oleh para nabi-nabi terdahulu. Diantara isi perjanjian yang dibuat oleh Nabi SAW dengan kaum Yahudi antara lain :
1)    Bahwa kaum Yahudi hidup damai bersama-sama kaum muslimin; kedua belah fihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.
2)    Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong menolong untuk melawan siapa saja yamg memerangi mereka. Orang Yahudi memikul belanja mereka sendiri begitu pula kaum muslimin juga memikul belanja mereka sendiri.
3)    Kaum muslimin dan kaum yahudi wajib nasehat menasehati, tolong menolong, melaksanakan kebajikan dan keutamaan.
4)    Bahwa kota Madianah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. Kalau terjadi perselisihan antara kaum Yahudi dengan kaum Muslimin, maka urusannya hendaklah diserahkan kepada Allah dan Rasullullah SAW.
5)    Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar kota Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya, kecuali orang-orang yang zalim dan bersalah, sebab Allah SWT menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti.
Perjanjian politik yang dibuat oleh Nabi Muhammada SAW tersebut telah menjamin kemerdekaan beragama dan menjamin kehormatan jiwa dan harta dari golongan yang bukan Islam. Ini adalah merupakan peristiwa yang baru dalam dunia politik dan peradaban manusia. Sebab waktu itu diberbagai pelosok dunia masih terjadi perkosaan dan perampasan hak-hak asasi manusia. 
d.    Meletakkkan dasar-dasar Politik, Ekonomi dan Sosial untuk masyarakat Islam.
Karena masyarakat Islam telah terwujud, maka Rasulullah SAW menentukan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat Islam yang baru terwujud itu, baik dalam bidang politik, ekonomi, social maupun yang lainnya. Hal ini disebabkan karena dalam periode perkembangan agama Islam di Madinah inilah telah turun wahyu Allah SWT yang mengandung perintah berzakat, berpuasa, dan hukum-hukum yang bertalian dengan pelanggaran atau larangan, jinayat (pidana) dan lain-lain. Dengan ditetapkannya dasar-dasar politik, ekonomi, social dan lainnya, maka semakin teguhlah bentuk-bentuk masyarakat Islam, sehingga semakin hari pengaruh agama Islam di kota Madinah semakin bertambah besar. 
e.     Memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam.
Jumlah orang-orang yang mengakui kerasulan Muhammad SAW bertambah dengan amat cepat, sehingga dalam waktu yang sangat singkat kekuatan Islam sudah mulai diperhitungkan oleh orang-orang yang tidak menyukainya. Ada tiga kekuatan yang secara nyata memusuhi agama baru ini yaitu : orang-orang Yahudi, orang-orang munafik, dan orang-orang Quraiys dengan sekutunya. Perjanjian inilah yang kemudian terkenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah yang pokok-pokok isinya antara lain :
a)    Segala permusuhan kedua belah fihak dihentikan selama 10 tahun.
b)    Setiap orang Quraiys yang datang kepada kaum muslimin tanpa seijin walinya harus di tolak dan dikembalikan.
c)     Setiap orang Islam yang menyerahkan diri kepada fihak Quraiys tidak akan dikembalikan.
d)    Setiap kabilah yang ingin bersekutu dengan kaum Quraiys maupun dengan kaum muslimin tidak boleh dihalang-halangi oleh salah satu fihak.
e)    Kaum muslimin tidak boleh memasuki kota Makkah pada tahun itu, namun diberi kesempatan pada tahun berikutnya dengan syarat tidak membawa senjata kecuali pedang dalam sarungnya dan tidak boleh tinggal di Makkah lebih dari 3 hari.
Rasulullah SAW telah wafat, tak ada harta benda yang berarti yang beliau tinggalkan untuk diwariskan kepada istri dan anak-anaknya, tetapi beliau meninggalkan dua buah pusaka yang beliau wariskan kepada seluruh umat Islam, sebagaimana sabdanya:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ مَا تَمَسَكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوْا أَبَدًا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ (روه مسلم)
Artinya : “Kutinggalkan untuk kamu dua perkara (pusaka), yang kamu tak akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang pada keduanya yaitu kitab Allah dan sunnah rasulNya”. (HR. Muslim)    
Adapun substansi dakwah Rasulullah SAW di Madinah dapat dilihat dari perubahan yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW meliputi segala segi dan bidang kehidupan antara lain :
a.     At-Tauhid. Bangsa Arab di zaman jahiliyah, mereka menyembah patung-patung, batu-batu berhala dan mereka menyembelih hewan-hewan qurban dihadapan patung-patung untuk memulyakannya. Mereka tenggelam dalam kemusyrikan dan hidupnya saling berpecah belah, saling membunuh dan bermusuhan. Kemudian datanglah Rasulullah SAW membawa risalah Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa tak ada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah SWT yang telah menciptakan seluruh isi alam ini. Kitab Al-Qur’an benar-benar telah menghidupkan jiwa dan merubah kepercayaan mereka, hingga mereka hanya menyebah satu Tuhan yaitu Allah SWT.  
b.     Al-Ikha’ (persaudaraan). Persaudaraan merupakan azas yang sangat penting dalam masyarakat Islam yang diletakkan Rasulullah SAW. Bangsa Arab yang sebelumnya lebih menonjolkan identitas kesukuannya, setelah memilih Islam diganti dengan identitas baru yaitu ukhuwah islamiyah. Atas dasar ini pula kaum muhajirin dan ansor dipersaudarakan sebagaimana telah diceritakan di depan. Banyak sekali ayat-ayat dan hadits yang menjelaskan tentang persaudaraan ini.
c.     Al-Musyawwamah (persamaan). Rasulullah SAW dengan tegas mengajarkan seluruh manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah, seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang ajam (bukan Arab) demikian pula sebaliknya, orang yang paling mulia adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah SWT (Al-Hujurot :13). Atas dasar inilah setiap warga masyarakat memiliki hak kemerdekaan, kebebasan (al-hurriyah). Dengan dasar ini Rasulullah SAW menganjurkan kepada para sahabatnya untuk memerdekaan hamba-hamba sahaya yang dimilki oleh bangsawan-bangsawan Quraiys. 
d.     At-Tasamuh (toleransi). Hal ini bisa kita lihat dalam piagam Madinah, dimana umat islam siap berdampingan dengan kaum Yahudi atau bangsa apapun di dunia atas dasar saling menghormati dengan pemeluk agama lain (Al-Kafirun : 6) Karena terbukti orang Yahudi telah mengusik keyakinan umat Islam dan berusaha mencelekai Rasulullah SAW, maka satu persatu mereka di usir dari Madinah.
e.     At-Tasyawur (musyawarah). Kendatipun Rasulullah SAW mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dan terhormat dalam masyarakat, acap kali beliau meminta pendapat para sahabat dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan urusan-urusan dunia dan sosial budaya. Manakala argumentasi para sahabat itu dianggap benar, tidak jarang beliau mengikuti pendapat mereka. (lihar Ali Imron :159, Asy-Syuro’ : 38)
f.      At-Ta’awun (tolong menolong). Tolong menolong sesama muslim, antara lain telah ditujukan dalam bentuk persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Ansar, juga saling membantu antara penduduk Madinah dengan fihak lain. (lihat Al-Maidah : 21)
g.     Al-‘Adalah (keadilan). Hal ini berkaitan erat dengan hak dan kewajiban setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan posisinya masing-masing. Di satu sisi seseorang memperoleh haknya, sementara disisi lain ia berkewajiban memberikan hak orang lain kepada yang berhak menerimanya. Prinsip ini berpedoman pada surat Al-Maidah : 8 dan An-Nisa : 58. 
Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap sejarah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah antara lain sebagai berikut.
a.   Mencintai Rasulullah SAW dengan konsisten dan berkomitmen melaksanakan Al Quran dan Al-Hadist
b.   Meneladani sunah nabi, seperti gemar menafkahkan harta di waktu lapang maupun sempit, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain serta tolong-menolong.
c.   Gemar membaca buku, termasuk buku sejarah, khususnya sejarah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
d.   Memelihara silaturahmi dan rukun sesama manusia, khususnya rukun sesama muslim
e.   Mengunjungi tanah suci Mekah dan Madinah untuk melihat atau napak tilas perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan menunaikan ibadah haji atau umrah.
f.    Mempelajari dan memahami Al Quran dan Hadis serta mengaplikasikan pesan-pesan yang terdapat di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
g.   Senantiasa berjihad di jalan Allah dengan mengikuti petunjuk Al Quran, bersikap sabar, dan tidak merusak.
h.   Aktif atau ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar Islam, seperti Maulid atau Isra Mikraj dan hari besar lainnya.
i.    Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid), yakni dengan membersihkan dan mengisinya dengan kegiatan salat berjamaah, pengajian/diskusi, dan lain-lain sehingga terwujud kehidupan yang Islami.
j.    Menekuni dan mempelajarinya warisan Nabi Muhammad SAW yaitu Al Quran dan sunahnya serta diaplikasikan  dalam kegiatan sehari-hari

B.     USWAH KHASANAH
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Awza'i berkata, telah menceritakan kepada saya Ibnu Syihab dari 'Atha' bin Yazid dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu bahwa ada seorang 'Arab Badui bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang ('amal) hijrah. Maka Beliau menjawab: "Janganlah begitu, sungguh hijrah itu 'amal yang berat. Apakah kamu memiliki unta yang wajib kamu keluarkan shadaqahnya?". Orang itu menjawab: "Ya, punya". Maka Beliau berkata,: "Maka amalkanlah sekalipun dari balik lautan, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan amalmu sedikitpun".(BUKHARI - 1360) :



UJI KOMPETENSI 


I.       Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) !

1.    Tersebut di bawah ini adalah suatu peristiwa yang dikenal dengan nama Baiah Al-Aqobah Al-Ula .....
a.  12 orang laki-laki dan seorang perempuan dari Yatsrib masuk Islam di Aqobah
a.   73 orang laki-laki dan dua orang perempuan dari Yatsrib masuk Islam
b.   Orang-orang Quraiys berbondong-bondong masuk Islam
c.   12 orang pemuka suku Aus dan Khajroj masuk Islam
d.   Orang-orang Yatsrib berbondong-bondong masuk Islam
2.     Peristiwa hijrahnya kaum muslimin dari Makkah ke Madinah terjadi karena ….
a.   Agama Islam tidak berkembang di kota Makkah
b.   Tindakan kekerasa musyrikin Quraiys terhadap kaum muslimin Makkah
c.   Keinginan kaum muslimin Makkah
d.   Keinginan kaum muslimin Madinah
e.   Kota Yatsrin tempat yang aman bagi kaum muslimin
3.   Setelah kaum muslimin hijrah ke Yatsrib baru kemudian Rasulullah SAW menyusul kemudian, untuk mengelabuhi musuh sebelum berangkat ke Madinah Rasul SAW bersembunyi di ….
a.   Gua Hiro’                              c. Rumah Ali bin Abi Thalib        e. Rumah Abu Bakar
b.   Gua Tsur                              d. Jabal Rahmah
4.   Setelah menempuh perjalanan jauh dan amat panas akhirnya Rasulullah SAW singgah di Quba sebelum kota Yatsrib pada hari senin, tanggal …..
a.   8 Dzulhijjah tahun ke- 1 H      d. 8 Rabu’ul awal tahun ke- 1 H
b.   9 Dzulhijjah tahun ke- 1 H      e. 9 Rabu’ul awal tahun ke- 1 H
c.   10 Dzulhijjah tahun ke- 1 H
5.   Masjid yang pertama kali didirikan oleh Rasulullah SAW pada waktu hijrah adalah ….
a.   Masjid Nabawi                      c. Masjid Quba                          e. Masjid Madinah
b.   Masjidil Haram                      d. Masjidil Aqsa
6.   Usaha yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW pada waktu beliau sudah menetap di Madinah adalah ….
a.   Mendirikan Masjid
b.   Mendirikan Pondok Pesantren
c.   Mengadakan Majlis Ta’lim
d.   Membina akhlak
e.   Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansor
7.   Kedatangan Rasulullah SAW disambut dengan hangat penuh kerinduan oleh kaum muslimin di Yatsrib, dan sejak kedatangan beliau kota Yatsrib berubah namanya menjadi ….
a.   Kota Madinah                       c. Madinah Al-Munawaroh         e. Semua jawaban benar
b.   Madinatur Rasul                    d. Madinatun Nabi
8.   Dalam membina masyarakat Islam di Madinah usaha pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah ….
a.   Mendirikan Masjid                 d. Menyusun strategi perang
b.   Mendirikan baitul maal          e. Membuat dasar-dasar pemerintahan
c.   Membangun rumah
9.   Untuk mempererat hubungan kaum Muhajirin dan Ansor maka Rasulullah SAW melakukan strategi …..
a.   memperluas wilayah
b.   Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansor
c.   Mendirikan tempat usaha
d.   Mendirikan Madrasah
e.   Mendirikan monument persaudaraan




10.Segolongan orang Arab yang masuk Islam dalam keadaan miskin di Madinah, disediakan tempat tinggal di bagian yang kemudian dikenal dengan nama ….
a.   Ashab Shuffa                        c. Kaum dhu’afa                                    e. Kaum papa
b.   Ashabul Kahfi                       d. Fakir miskin
11.Guna menciptakan suasana tentram di kota Madinah, Rasulullah SAW membuat perjanjian persahabatan dan perdamaina dengan  kaum Yahudi yang kemudian di kenal dengan nama ….
a.   Haji Wada’                            c. Piagam Madinah                                e. Asbabun Nuzul
b.   Perjanjian Hudaibiyah           d. Piagam perdamaian
12.Tersebut di bawah ini adalah merupakan cirri-ciri ayat Al-Qur’an yang turun di Madinah :
a.   Berisi tentang Tauhid
b.   Ayatnya pendek-pendek
c.   Dimulai dengan Ya-ayyuhannas
d.   Sebagian besar berisi tentang hubungan kemasyarakatan
e.   Mengajarkan tentang ke Esaan Allah
13.Orang-orang Yahudi di Madinah semua mempercayai akan adanya kedatangan nabi akhir zaman sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci mereka dan setelah datangnya nabi Muhammad SAW sebagian besar dari mereka …..
a.   percaya kepada kitab mereka
b.   beriman kepadan nabi Muhammad SAW
c.   melaksanakan ajarannya
d.   tetap menyembah kepada Allah SWT
e.   menginkari kerasulan nabi Muhammad SAW
14.Orang-orang Yahudi di Madinah di usir oleh kaum muslimin pada waktu itu, karena ….
a.   mereka sedikit jumlahnya
b.   mereka mengingkari perjanjian
c.   mereka tidak mempercayai Rasul SAW
d.   sebagian dari mereka orang-orang munafik
e.   tidak mau menyembah kepada Allah SWT
15.Perang yang pertama kali dilakukan oleh kaum muslimin terhadap kaum musyrikin quraiys adalah ….
a.   perang Badar                        c.  perang Ahzab                                   e.  perang Mu’tah
b.   perang Uhud                         d.  perang Khandaq
16.Tersebut di bawah ini adalah sahabat Rasulullah SAW yang gugur sebagai syuhada’ dalam perang uhud ….
a.   Abu Bakar                            c.  Hamzah bin Abdul Muthalib   e.  Usman bin Affan
b.   Umar bin Khattab                  d.  Ali bin Abi Thalib
17.Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 2 H, dalam Al-Qur’an peristiwa ini disebut dengan Yaumul Furqon yang artinya ….
a.   hari berkabung                     d.  hari yang agung
b.   hari kemenangan                  e.  hari pemisah antara yang hak dan yang bathil
c.   hari turunnya rahmat
18.Kekalahan kaum muslimindalam perang Uhud adalah akibat dari sebagian kaum muslimin tidak mentaati perintah Rasulullah SAW, hal ini adalah akibar provokasi seorang munafik yang bernama ….
a.   Abdullah bin Ubay                 c.  Abdullah bin MAs’ud             e. Umayah bin Abi Sofyan
b.   Abdullah bin Ka’ab                d.  Zaid bin Harist
19.Perang yang menggunakan parit untuk pertahanan kaum muslimin di Madinah dikenal dengan nama ….
a.   perang Uhud                        c. perang Ahzab                                    e. perang parit
b.   perang Khandaq                   d. perang Mu’tah
20.Para peristiwa khotbah A-Wada’i Rasulullah SAW menyampaikan khotbah, yang kemudian dikenal dengan haji Wada’. Hal ini terjadi pada tahun :
a.   8 H                                       c. 10 H                                      e.  12 H
b.   9 H                                       d. 11 H

KERJAKAN .. !